Desa Garoga Bangkit: Aksi Nyata Mahasiswa FASIH UIN Syahada Untuk Korban Bencana
Padangsidimpuan, 4 Desember 2025- Kepedulian tak kenal jarak. Itulah yang dibuktikan oleh puluhan mahasiswa dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH) UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Menyusuri jalan yang masih dipenuhi sisa-sisa longsor, mereka membawa bukan hanya bantuan, tetapi juga harapan untuk warga Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor beberapa waktu lalu.
Kegiatan bakti sosial yang digelar pada Rabu, 3 Desember 2025 ini bukan sekadar seremonial. Sejak pagi, rombongan yang terdiri dari perwakilan SEMA, DEMA, dan seluruh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) di lingkungan FASIH telah bersiap. Dengan membawa puluhan paket sembako, perlengkapan mandi, alat rumah tangga, dan kebutuhan mendesak lainnya, mereka menempuh perjalanan menuju desa yang terisolasi.
“Susah dijelaskan dengan kata-kata ketika sampai di lokasi. Rumah-rumah masih tertutup lumpur, wajah warga lelah, tetapi mata mereka masih berbinar saat menyambut kami,” ujar Kelvin Afriansyah Purba, Ketua DEMA FASIH, dengan suara bergetar. “Ini mengingatkan kami bahwa tugas mahasiswa bukan hanya di kampus, tetapi juga turun tangan ketika masyarakat membutuhkan.”
Proses penyaluran bantuan dilakukan dengan hati-hati dan penuh koordinasi. Bekerja sama dengan Kepala Desa dan tokoh masyarakat, paket bantuan diserahkan secara langsung ke tangan yang paling membutuhkan, termasuk para janda, lansia, dan keluarga yang rumahnya rusak parah. Tidak ada yang berdesakan. Hanya ada jabat tangan erat, senyuman kecut yang berubah hangat, dan air mata haru yang sesekali mengalir.
Ikhsan Daud Fitrah Harahap, Ketua SEMA FASIH, menegaskan bahwa aksi ini adalah panggilan hati. “Kami datang karena merasa ini adalah saudara kami sendiri. Bencana ini adalah ujian bagi kita semua, dan yang terpenting adalah bagaimana kita meresponsnya dengan tangan terbuka dan hati yang tulus.”
Di antara penerima bantuan, terdapat seorang ibu paruh baya bernama Sari Siregar (52), yang dinding rumahnya ambruk diterjang longsor. “Saya tidak menyangka masih ada yang peduli dari kota. Lihat, mereka datang jauh-jauh, bersih-bersih, dan ngobrol dengan kami,” ujarnya sambil memeluk erat paket sembako.
Nuansa keislaman yang kental juga mewarnai kegiatan ini. Fahmi Syukur Siregar, Ketua HMPS Hukum Ekonomi Syariah, menuturkan, “Dalam ekonomi syariah, tolong-menolong adalah ruh. Apa yang kami lakukan hari ini adalah bentuk praktik nyata dari ilmu yang kami pelajari di kelas, ilmu yang harus bermuara pada kemaslahatan umat.”
Sementara itu, Nabila Istania, Ketua HMPS Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, mengutip nilai-nilai Qur’ani tentang kesabaran dan kepedulian. “Setiap musibah adalah teguran, tetapi juga undangan untuk berbuat baik. Semoga bantuan kecil ini menjadi amal jariyah dan pengingat bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.”
Kepala Desa Garoga, dalam sambutannya, tidak mampu menyembunyikan rasa harunya. “Kami mungkin terpencil, tapi kami tidak terlupakan. Terima kasih telah menjadikan kami prioritas. Bantuan ini seperti oksigen bagi kami yang sedang berusaha bangkit.”
Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari itu ditutup dengan pembacaan doa bersama. Suara lirih para mahasiswa dan warga menyatu, memohon kekuatan dan kelapangan hati. Sebelum berpamitan, beberapa mahasiswa masih sempat membantu membersihkan lingkungan dan bermain dengan anak-anak setempat, sebuah pemandangan sederhana yang menyimpan makna besar tentang regenerasi empati.
Aksi kemanusiaan ini diharapkan bukan menjadi yang terakhir. Ormawa FASIH berkomitmen untuk terus memantau perkembangan pemulihan di Desa Garoga dan membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak. “Ini baru awal. Kami ingin membangun relasi yang berkelanjutan, bukan hanya saat bencana,” pungkas Kelvin.
Di tengah derasnya arus individualisme, langkah kecil para mahasiswa FASIH ini menjadi bukti bahwa solidaritas masih hidup, dan ia tumbuh subur dari kampus-kampus yang tidak hanya mencetak intelektual, tetapi juga manusia yang peka dan bersedia berbagi.

DEMA FASIH

DEMA Fasih

Kerja Bakti dengan Warga

Menyerahkan Bantuan

Menyerahkan Bantuan