Kepedulian yang Menyatukan: Relawan FASIH UIN Syahada Berbagi dan Gotong Royong di Desa Tolang Tapanuli Selatan
Sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat (PKM), Relawan Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum (FASIH) UIN Syahada Padangsidimpuan melaksanakan kegiatan berbagi dan gotong royong di Desa Tolang Julu dan Tolang Jae, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), pada Rabu, 17 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kepedulian sosial dan kolaborasi mampu menyatukan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam maupun kesulitan ekonomi.
Kegiatan relawan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan Nomor 975 Tahun 2025 tentang Penetapan Tim Relawan Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum Tahun 2025. SK tersebut menjadi dasar hukum sekaligus menunjukkan dukungan penuh pimpinan universitas terhadap aktivitas sosial kemasyarakatan sivitas akademika FASIH. Sebanyak 30 relawan turun langsung ke lapangan untuk membersihkan rumah warga terdampak banjir, merapikan lingkungan dan fasilitas MTSN 4 Tolang Julu, termasuk ruang kelas dan halaman sekolah serta menyalurkan paket sembako dan kebutuhan pokok. Kehadiran tim relawan tidak hanya menghadirkan tenaga fisik, tetapi juga energi positif melalui interaksi dan komunikasi yang hangat dengan warga.
Dekan Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum UIN Syahada Padangsidimpuan, Prof. Dr. Fatahuddin Aziz Siregar, M.Ag, menegaskan bahwa kegiatan relawan tersebut merupakan wujud nyata pengamalan tridharma perguruan tinggi sekaligus sarana pembentukan karakter sivitas akademika. “Kegiatan Relawan FASIH ini adalah implementasi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan yang harus terus dihidupkan di kampus. Pengabdian kepada masyarakat tidak cukup hanya menjadi wacana akademik, tetapi harus hadir nyata, menyentuh langsung kebutuhan dan penderitaan masyarakat,” ujar Prof. Fatahuddin.
Ia juga menegaskan bahwa Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum akan terus mendorong kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari upaya mencetak lulusan yang unggul secara akademik sekaligus memiliki kepekaan sosial, empati, dan komitmen terhadap keadilan serta kemaslahatan umat.
Di Desa Tolang Julu dan Tolang Jae, pasca banjir bandang akibat luapan Sungai Siondop pada 3 November 2025, kondisi rumah warga masih menyisakan tumpukan gelondongan kayu dan pasir. Kehadiran relawan dinilai sangat membantu mempercepat proses pemulihan sekaligus meringankan beban masyarakat. Selain bantuan fisik dan kebersihan lingkungan, kegiatan ini juga mempererat interaksi sosial, menumbuhkan rasa kebersamaan, serta memperkuat nilai solidaritas dan empati.
Sementara itu, Ketua Tim Relawan FASIH, Dr. Zul Anwar Harahap, M.A, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai respons cepat atas kondisi masyarakat pasca bencana, sekaligus sebagai media pembelajaran sosial bagi mahasiswa. “Kami ingin relawan FASIH hadir bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga semangat kebersamaan dan empati. Gotong royong bersama warga menjadi kekuatan utama dalam proses pemulihan pasca banjir, agar masyarakat tidak merasa sendiri menghadapi musibah ini,” ungkap Dr. Zul Anwar.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, baik secara moril maupun materil, serta kepada masyarakat Desa Tolang Julu dan Tolang Jae yang menerima relawan dengan penuh keterbukaan dan kekeluargaan.
Bantuan yang disalurkan dalam kegiatan ini berasal dari berbagai pihak, antara lain Kemenag RI Peduli sebagai wujud kepedulian Kementerian Agama, UIN Raden Fatah Palembang melalui dukungan dana dan logistik, serta sumbangan dari dosen, pegawai, dan tenaga kependidikan FASIH. Kegiatan ini sekaligus mencerminkan sinergi antara Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum dengan UIN Syahada Padangsidimpuan dalam menjalankan peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial.
Relawan FASIH berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga Desa Tolang Julu dan Tolang Jae, khususnya mereka yang terdampak banjir, serta menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa, sivitas akademika, dan masyarakat. Lebih dari sekadar bantuan materi, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi untuk terus mengamalkan nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan keadilan sosial, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan sosial yang berkelanjutan.
